Monday, November 17, 2014

MASALAH-MASALAH PEMBANGUNAN EKONOMI



A.    TEKANAN PENDUDUK
Dalam masyarakat Eropa Barat terjadi beberapa hal :
1. Pada masa sebelum revolusi industri
Dalam masa ini kenaikan jumlah penduduk terjadi secara lamban dikarenakan adanya bencana alam maupun perang yang berkecamuk. Tingkat kematian dan kelahiran seimbang yaitu kedua-duanya tinggi.
2. Setelah revolusi industri ( perdamaian )
Setelah terjadinya perdamaian menyusul dengan baiknya sistem peraturan, perdagangan yang semakin lancar, bencana-bencana berkurang yang berpengaruh pada naiknya tingkat kematian karena urbanisasi. Yang akhirnya mengakibatkan kesehatan masyarakat tidak banyak diperhatikan.
3. Perbaikan dalam bidang ekonomi dan sosial
Perbaikan ini misalnya : larangan kerja bagi anak-anak dan perbaikan kesehatan, yang berdampak pada turunnya tingkat kematian dan kemudian menyusul turunnya tingkat kelahiran karena pengaruh dari perkembangan yang mengubah sikap-sikap manusia menjadi semakin rasionalistis yang terjadi secara perlahan-lahan.
4. Periode antara perang dunia I dan depresi ( 1930 )
Dalam periode ini terjadi pengangguran besar-besaran, maka mereka memandang bahwa tingkat kelahiran yang sudah rendah dianggapnya menjadi tinggi, sehingga terjadinya ketakutan, hal ini akan berpengaruh pada turunnya tingkat kelahiran.
5. Sesudah perang dunia berakhir
Karena kemajuan-kemajuan dibidang materi maka tingkat kelahiran akan naik kembali, sedang tingkat kematian tetap turun, sehingga jumlah penduduk mulai bertambah lagi secara drastis.
Masalah-masalah yang berhubungan denga tekanan penduduk itu sendiri adalah:
1. Masalah kelebihan penduduk (Overpopulation)
Keadaan ini terjadi di negara berkembang. Dalam negara berkembang itu sendiri kecepatan produksi belum dapat mengimbangi cepatnya tambahan penduduk. Di negara yang belum maju yang pada terdapat lingkaran setan, yang bermula dari kelebihan penduduk di desa-desa, maka ada keharusan untuk mengembangkan industri dan usaha-usaha sekunder. Dengan naiknya jumlah penduduk, maka produksi makanan harus diperluas dan ini akan menghisap kelebihan daya beli yang sebenarnya untuk membeli barang-barang pabrik. Jadi daya beli untuk barang-barang industri tidak ada karena digunakan untuk membeli makanan, sedangkan kelebihan penduduk itu harus diimbangi dengan produksi barang-barang industri supaya tercipta kesempatan kerja. Bahaya kelebihan penduduk ini dapat dihindari dengan migrasi, transmigrasi, dan mengubah cara hidupnya.
2. Pengawasan jumlah penduduk
Dalam hal penguranagn tingkat kelahiran terdapat banyak kesulitan, diantaranya adalah:
a)      Kesulitan psikologis, yakni kesulitan untuk membuat penduduk meyesuaikan diri dengan perkembangan ekonomi.
b)      Sikap negatif dari masyarakat dan kaum intelektual terhadap pembatasan besranya keluarga.
3. Masalah kemanusiaan
Halangan-halangan perkembangan ekonomi dari aspek kemanusiaan ialah:
a)      Saat dimulainya perkembangan ekonomi yaitu pada tingkat perkembangan produktivitas dan pendapatan awal. Dalam hal ini ada kecenderungan untuk mengharapkan hasil yang cepat sehingga mempunyai tingkat yang sama dengan standar / tingkat kemakmuran sosial di negara maju.
b)      Cara memecahkan kesulitan yang masih bersifat tradisional. Termasuk juga membiayai sanak saudara merupakan kewajiban.
c)      Kepercayaan terhadap orang lain sudah semakin berkurang.
d)     Kehidupan tradisional tidak begitu saja dapat didorong untuk maju dengan insentif-insentif ekonomi.
e)      Kebanyakan orang terpelajar di negara yang sedsang berkembang lebih suka bekerja di bidang administrasi.
Jadi, syarat atau faktor yang terpenting untuk mengembangkan dan mendorong perkembangan ekonomi adalah penyesuaian sikap-sikap diatas terhadap perkembangan ekonomi.
B.     TANAH DAN PENGGUNAANNYA
Tanah yang cocok untuk pertanian merupakan faktor penting untuk perkembangan ekonomi bagi negara-negara terbelakang atau negara sedang berkembang.
1. Sistem sewa tanah secara tradisional
Produktifitas yang rendah tersebut disebabkan karena sistem sewa tanah secara tradisional yakni, penyewa tanah tidak punya dorongan untuk memperbaiki atau menjaga kesuburan tanah, meskipun mereka tahu bagaimana mengerjakannya. Setiap kenaikan produksi hanya akan menguntungkan tuan tanah saja, dan bagi petani tidak akan mendapatkan kenaikan hasil apa-apa, sehingga daya beli mereka tetap rendah dan ini merupakan penghalang bagi industrilisasi berikutnya.
2. Land reform
Tanah-tanah luas yang dimilki oleh perseorangan juga menyebabkan tingkat produksi yang rendah karena penggarapan tanah yang terlalu luas hanya membuahkan keidakefisienan. Karena itu bagi negara terbelakang, dalam banyak hal baik untuk alasan ekonomi maupun sosial, land reform sangatlah perlu. Land reform adalah pembagian hak milik tanah luas diantar para petani, dengan atau tanpa kompensasi bagi pemilik yang lama. Agar land reform berhasil maka harus ada petunjuk-petunjuk bagi petani tersebut di bidang teknik, keuangan, baik dari koperasi maupun pemerintah. Misal di India, land reform untuk mengatasi kesulitan dalam menaikkan produksi pertanian karena adanya warisan dan untuk menghilangkan penghisapan dan ketidakadilan di dalam sistem pertanian.
Land reform ini setidak-tidaknya telah dicanangkan hamper semua negara sedang berkembang. Yang mana cara-cara yang dilakukan oleh setiap negara berbeda-beda tergantung pada keadaan alam dan keadaan sosial. Dilihat dari sisi ekonomi makro akan terjadi penurunan hasil pertanian bagi penduduk kota karena konsumsi bahan makanan oleh petani-petani biasanya tinggi. Sekali mereka dibebaskan dari pembayaran sewa yang tinggi yang artinya ada kenaikan penghasilan, maka jumlah bahan makanan untuk kota-kota dan ekspr akan berkurang karena meningkatnya konsumsi bahan makanan di sektor pertanian. Selain itu land reform dapat menyebabkan adanya kesulitan dalam neraca pembayaran internasional, walaupun demikian sudah tentu akan diusahakan untuk mengatasi segala kesulitan yang timbul. Land reform perlu ada follow up nya untuk membantu petani yaitu dengan mengadakan kredit untuk pembelian pupuk, alat-alat serta perbaikan tanah, dan lainnya. Jadi intinya diperlukan bantuan berupa petunjuk-petunjuk dan bantuan keuangan.
C.     TABUNGAN DALAM NEGERI DAN PEMBENTUKAN KAPITAL
Kurangnya tabungan yang bisa digunakan untuk Investasi adalah penghalang utama dalam bagi perkembangan perekonomian yang cepat. Rasio antara investasi dan output (Capital Output Ratio) bukan satu-satunya alat yang menentukan perkembangan ekonomi. Bantuan luar negeri yang diberikan pada negara sedang berkembang, telah memberi kejutan pertumbuhan perekonomian pada abad 19.
Tetapi bagaimanapun pentingnya modal asing, perkembangan perekonomian yang sehat dan stabil tak dapat didasarkan pada semata-mata pada kapital luar negeeri. Pembangunan ekonomi hendaknya didasarkan pada sumber-sumbeer ekonomi dri dalam negeri.
1. Tabungan
Bagi beberapa negara sedang berkembang tabungan untuk investasi lebih dari 10% dari pendapatan nasional. Untuk meningkatkan investasi itu, maka usaha-usaha pokok yang dapat dilakukan adalah dengan pengembangan tabungan dalam negeri baik tabungan yang berasal dari swasta maupun pemerintah.
Penyaluran tabungan ke investasi dapat melalui beberapa cara, yaitu melalui sitem perbankan. Sistem perbankan yang baik memerlukan syarat atau aturan berikut:
a)      Bank harus memiliki modal minimum yang cukup tinggi.
b)      Semua bank tersebut sebaiknya merupakan subordinasi dari Bank Sentral ( Bank Indonesia ).
c)      Bankbank harus menahan atau mempunyai persediaan minimum dalam bentuk kas atau deposito pada bank sentral.
d)     Bank sentral hendalnya mampu mengadakan pengawasan terhadap pemilihan kredit misalnya membatasi atau melarang pinjaman untuk spekulasi dan untuk konsumsi.
e)      Lamanya pinjaman bank harus dibatasi dan pinjaman jangka panjang tidak boleh diberikan oleh bank-bank umum.
f)       Pinjaman jangka sedang dapat diberikan tetapi dengan syarat khusus.
g)      Lembaga-lembaga khusus harus pula diadakan untuk pemberian kredit jangka panjang kepada pertanian dan industri, tetapi juga harus bertanggung-jawab terhadap bank sentral.
2. Pajak
Terlepas dari tabungan, maka pajak adalah suatu metode untuk menarik dana dari konsumsi dan menjadikannya tersedia bagi investasi yang produktif. Prinsip perpajakan yang dapat diterapkan bagi negara yang belum maju adalah sebagai berikut:
a)      Hendaknya faktor kelembagaan dan sistem hukum di negara belum maju ikut merumuskan atau ikut memberi saran bagaimana pajak itu sebaiknya diginakan.
b)      Pertimbangan tentang pajak hendaknya di samping didasarkan pada kekuatan politik juga pada kekuatan sosial, ekonomi dan lembaga-lembanga yang ada di masyarakat.
c)      Saran-saran tentang pajak hurus sesuai dengan kapasitas administrasi sehingga pajak dapat dijalankan dengan baik dan layak.
d)     Besar pajak hendaknya dibedakan antara proyek yang penting dengan yang tidak penting bagi pembangunan.
3. Inflasi
Inflasi adalah cara yang menarik sebagai alat pembelanjaan pembangunan, juga semacam pajak tak tampak yang mengurangi konsumsi dengan menaikkan harga-harga barang dan jasa. Pemerintah dapat menciptakan inflasi dengan menambah jumlah uang yang beredar.metode ini baik untuk permulaan tetapi untuk jangka panjang akan membawa penderitaan terutama bagi mereka yang berpendapatan tetap.
D.    KEWIRASWASTAAN
Wiraswasta merupakan kunci dalam pembangunan ekonomi,. Ia adalah orang yang mempunyai kemampuan mengkombinasikan dengan tepat faktor-faktor produksi yang ada dalam negeri dan mampu menarik faktor produksi dari luar negeri.
Ada beberapa perbedaan pendapat mengenai sifat fungsi wiraswasta dalam teori ekonomi, dalam perekonomian yang dikuasai negar dan wiraswasta dalam negara sedang berkembang.
Wiraswasta dalam Teori Ekonomi: Ekonomi klasik memandang wiraswasta dalam hubungannya dengan resiko dan keuntungan. Ia menanggung resiko yang tidak terbatas yang hal ini memungkinkan keuntungan yang tidak terbatas.
Kewiraswastaan pada Perekonomian Kapitalis: Dalam sistem ekonomoi bebas adanya wiraswasta tergantung pada tingkat keuntungan dan iklim atau suasana sosial. Kemungkinan untuk memperoleh keuntungan pada tingkat yang dianggap cukup dengan mengingat tingkat bunga dan besarnya resiko merupakan syarat penting untuk menarik wirasawasta.
Kewiraswastaan pada perekonomian yang dikuasai pemerintah: Di negara di mana perekonomian sepenuhnya dikuasai oleh pemerintah, wiraswasta yang kreatif dan beremotivasi disentralisir dalam badan-badan pemerintah bagian perencanaan.
Kewiraswastaan di negara sedang berkembang: Negara sedang berkembang tidak mengalami kekuatan semangat berdagang, sehingga wiraswasta sebaiknya diperluas tidak hanya dalam bidang perdagangan tetapi juga dalam bidang-bidang pembangunan.
E.     PRIORITAS DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI    
Pembangunan ekonomi seharusnya dirancang sedemikian rupa sehingga menjamin penggunaan faktor-faktor produksi yang ada dengan sebaik-baiknya untuk mencapai tujuan-tujuan yang diharapkan. Karena itu pemilihan kebijaksanaan pembangunan harus ditentukan atas dasar sifat dan tujuan yang berbeda-beda yang hendak dicapai seperti tambahnya pendapatan per kapita, hapusnya pengangguran, mencapai neraca Pembayaran Internasional yang seimbang, dan tidak tergantung pada pasar luar negeri baik untuk bahan-bahan dasar maupun untuk hasil produksinya.
Bila beberapa tujuan tersebut di atas itu hendak dicapai maka kebijaksanaan ekonomi hendaknya disesuaikan dengan kepentingan komparatif masing-masing negara yang bersangkutan.
Karena prioritas-prioritas ini berbeda-beda antara negara yang satu dengan yag lain, maka politik pembangunan juga berbeda-beda, meskipun di antara negara-negara itu pada saat dimulainya pembangunan dalam keadaan yang sama. Jadi meskipun Republik Cina (RRC) dan India dalam banyak hal mempunyai keadaan yang sama sebelum pembangunan, tetapi pola pembangunan mereka berbeda-beda.
Karena faktor-faktor yang ada untuk perkembangan terutama kapital untuk investasi pada umumnya tidak mencukupi, maka untuk mencapai tujuan pembangunan diadakan pemilihan prioritas. Di banyak Negara prioritas ini disusun dalam suatu rencana pembangunan, demikian pula dengan Indonesia. Ingat Pembangunan Nasional Semesta Berencana 1961/1969, Repelita I 1969/1970 – 1973/1974 sampai dengan Repelita VI 1994/1995 – 1995 – 1999/2000.
Teknik perencanaan pembangunan yang teliti merupakan bagian penting dari politik pembangunan dan dapat menjadi petunjuk dalam pemilihan proyek-proyek atau kegitan yang paling cocok. Prinsip pokok pembangunan  yang rasional ialah untuk menjamin pengangguran faktor produksi yang ada dengan cara yang paling efektif, terutama Karena kelangkaan faktor produksi seperti halnya dewngan kapital. Tetapi meskipun demiakian sepertitelah dikatakan oleh Higgins, adalah jika satu memilih prioritas investasi hanya berdasar pada capital output ratio (COR) yang serendah mungkin. Yang tak dapat diukur dengan berapa kerugian yang diderita dalam persaingan dengan industri lain dengan industri baru:
1.      Industri dan Pertanian
2.      Perlahan-lahan atau Besar-besaran (Gradual ataukah Big-Push)
3.      Pembangunan Seimbang ataukah Pembangunan Tidak Seimbang (Balanced Growth atau Unbalanced Growth)
4.      Fasilitas Prasarana Umum (Social Overhead Capital


Artikel Terkait

MASALAH-MASALAH PEMBANGUNAN EKONOMI
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email