A. Aliran
Klasik
Aliran klasik muncul pada akhir abad ke-18 dan
permulaan abad ke 19 yaitu dimasa revolusi industri yang merupakan awal bagi
adanya perkembangan ekonomi. Pada waktu itu aliran ekonomi yang sedang
berkembang adalah sistem liberal dan menurut aliran klasik ekonomi liberal itu
disebabkan oleh adanya kemajuan dalam bidang teknologi dan peningkatan jumlah
penduduk. Kemajuan teknologi tergantung pada pertumbuhan kapital.
Kecepatan pertumbuhan kapital tergantung pada tinggi
rendahnya tingkat keuntungan, sedangkan tingkat keuntungan ini tergantantung
pada sumber daya alam. Aliran klasik juga mengalami perkembangan dari beberapa
pengamat aliran klasik, diantaranya Adam Smith, David Ricardo, dan Thomas
Robert Malthus.
1.
Adam Smith
Menurut Adam Smith, untuk berlakunya perkembangan
ekonomi diperlukan adanya spesialisasi atau pembagian kerja. Pembagian kerja
didasari oleh akumulasi capital yang berasal dari dana tabungan dan luas
pasar. Luas pasar disni berfungsi untuk menampung hasil produksi sehingga
dapat menembus perdagangan internasional. Perrtumbuhan itu mulai maka ia
akan bersifat kumulatif artinya bila ada pasar yang dan ada akumulasi kapital,
pembagian kerja akan terjadi dan akan menaikan tingkat produktivitas tenaga
kerja.
Menurut Smith, spesialisasi yang semakin besar
membutuhkan pasar yang semakin luas dan dorongn untuk membua6t alat-alat baru
makin bertambah. Dilain pihak naiknya produktifitas akan menyebabkan upah naik
dan ada akumulasi kapital. Tetapi karena SDA terbatas adanya, maka keuntungan
akan menurun karena berlakunya hukum penambahan hasil yang semakin berkurang.
Pada tingkat inilah perkembangan mengalami kemacetan.
2.
David Ricardo
Menurut David Ricardo di dalam masyarakat ekonomi ada
tiga golongan masyarakat yaitu golongan capital, golongan buruh, dan golongan
tuan tanah. Golongan kapital adalah golongan yang memimpin produksi dan
memegang peranan yang penting karena mereka selalu mencari keuntungan dan
menginvestasikan kembali pendapatannya dalam bentuk akumulasi kapital yang
mengakibatkan naiknya pendapatan nasional. Golongan buruh merupakan golongan
yang terbesar dalam masyarakat, namun sangat tergantung pada capital.
Golongan tuan tanah merupakan golongan yang memikirkan sewa saja dari golongan
kapital atas areal tanah yang disewakan. David Ricardo mengatakan bahwa bila
jumlah penduduk bertambah terus dan akumulasi kapital terus menerus terjadi,
maka tanah yang subur menjadi kurang jumlahnya atau semakin langka adanya.
Akibatnya berlaku pula hukum tambahan hasil yang semakin berkurang. Disamping
itu juga ada persaingan diantara kapitalis-kapitalis itu sendiri dalam mengolah
tanah yang semakin kur4ang kesuburannyadan akibatnya keuntungan mereka semakin
menurun hingga pada tingkat keuntungan yang normal saja.
3.
Thomas Robert
Malthus
Menurut Thomas Robert Malthus tambahan
permintaan tergantung kepada kenaikan jumlah penduduk yang terus menerus.
Namun, hal itu juga perlu diikuti oleh perkembangan unsur lain seperti turunnya
biaya produksi dan kenaikan jumlah capital. Apabila jumlah produksi bertambah
maka secara otomatis permintaan akan ikut bertambah pula karena pada hakekatnya
kebutuhan manusia tidak terbatas.
Jadi kenaikan jumlah penduduk saja bukan merupakan
pendorong kemajuan ekonomi bilamana tidak membawa kenaikan permintaan efektif.
Lagipula perkembangan penduduk meskipun menambah permintaan efektif, belum
tentu membawa perkembangan ekonomi.
Malthus juga menganggap bahwa tabungan bisa saja
menjadi pendorong bagi perkembangan ekonomi, yaitu sebagai sumber kapital.
Tetapi tabungan juga bisa menghambat karena memperkecil permintaan efektif.
B. Teori Karl
Marx ( Pertumbuhan dan Kehancuran )
1)
Sejarah
Perkembangan Masyarakat
Karl Marx Mengemukakan teorinya berdasarkan atas
sejarah perkembangan masyarakat. Perkembangan masyarakat tersebut berlangsung
dalam lima tahap yaitu:
a) Masyarakat
Komunal Primitif (primitive communal)
Dalam tahap ini msyarakat masih menggunakan alat-alat
produksi sederhana yang merupakan milik kumunal. Tidak ada surplus produksi di
atas konsumsi karena orang membuat sendiri barang-barang atas kebutuhannya
sendiri.
b) Masyarakat Perbudakan (slavery)
Dasar terbentuknya adalah
adanya hubungan antar pemilik factor produksi dan orang-orang yang hanya
bekerja untuk mereka. Para budak diberi upah sangat minim Mulai ada
spesialisasi untuk bidang pertanian, kerajinan tangan dsb. Karena
murahnya harga buruh maka minat pemilik factor produksi untuk memperbaiki
alat-alat yang dimilikinya rendah. Buruh makin lama sadar dengan
kesewenang-wenangan yang dialaminya sehingga menimbulkan perselisihan antara
dua kelompok tersebut.
c) Masyarakat Feodal
Karena adanya pertentangan
dalam masyarakat maka berakhirlah system perbudakan dan terbentuklah suatu
masyarakat baru yang mana kaum bangsawan
memiliki factor produksi utama yaitu tanah.
d) Masyarakat Kapitalis
Pada masa ini, hubungan
produksinya didasarkan pada pemilikan individu masing-masing kapitalis terhadap
alat-alat produksi. Kelas kapitalis mempekerjakan buruh . Keuntungan kapitalis
membesar yang memungkinkan berkembangnya alat-alat produksi. Perubahan alat
yang mengubah cara produksi selanjutnya menyebabkan perubahan kehidupan ekonomi
masyarakat. Perbedaan kepentingan antara kaum kapitalis dan buruh semakin
meningkat dan mengakibatkan perjuangan kelas.
e) Masyarakat Sosialis
Dalam system sosialis,
kepemilikan alat produksi didasarkan atas hak milik sosial. Hubungan produksi
merupakan hubungan kerjasama dan saling membantu diantara buruh yang bebas
unsur eksploitasi. Tidak ada lagi kelas-kelas dalam masyarakat.
2) Runtuhnya Sistem Kapitalis
Marx mengatakan bahwa bukan
kesadaran manusia yang menentikan keadaan, tetapi sebaliknya keadaanlah (
maksudnya kesadaran ekonomi ) yang menentukan kesadaran manusia.Mengenai
perkembangna system kapitalis, Marx bersifat pesimis, karena kapitalisme tidak
saja akan mengalami stagnasi tetapi juga akan mengalami keruntuhan yang
disebabkan oleh perkembangan kapitalisme itu sendiri. Marx mendasarkan hal
tersebut berdasarkan hokum gerak, yaitu :
a. Konsentrasi
Dikarenakan Kapitalis
menganut persaingan bebas, maka hanya perusaan-perusahaan kuat yang akan
bertahan dan perusahaan kecil akan bangkrut. Sehingga yang tinggal hanya perusahaan
besar saja. Hal ini terjadi karena perusahaan yang satu bergabung dengan
prusahaan lain supaya tidak bangkrut. Dengan demikian terjadilah
pemusatan-pemusatan perusahaan menjadi prusahaan-perusahaan besar yang
pasti jumlahnya semakin sedikit.
b. Akumulasi
perusahaan-perusahaan yang
telah menggabung akan bertambah besar jumlahnya karena sedikit banyak
perusahaan yang sudah besar itu memiliki kedudukan monopoli, sehingga
kekayaannya semakin menumpuk (berakumulasi). Perbedaan antara yang kaya dan
yang miskin semakin besar dan nyata.
c. Kesengsaraan
Adanya persaingan berarti
perusahaan kecil menjadi bubar dan mereka menggabungkan diri pada para buruh.
Buruh semakin banyak jumlahnya dan semakin kuat pula. Karena pebawaran buruh
semakin banyak, maka upah dapat ditekan dan mereka masih dapat didesak oleh
kaum kapitalis. Akibatnya kemelaratan menjadi semakin meluas.
d. Krisis
Akibat hal di atas daya beli
masyarakat terus merosot yang mengakibatkan over produksi, harga barang
merosot, produksi ditahan, banyak pabrik yang ditutup sehingga terjadilah
krisis.
C. Aliran Neo-Klasik
Aliran neo-klasik mempelajari
tingkat bunga yaitu harga modal yang menghubungkan nilai pad saat ini dan saat
yang akan datang. Pendapat neo-klasik mengenai perkembangan ekonomi dapat
diikhtisarkan sebagai berikut:
a)
Adanya akumulasi capital merupakan faktor penting
dalam perkembangan ekonomi
b)
daripada penghematan kapital (capital saving).
Jadi kemajuan-kemajuan teknik akan menciptakan permintaan yang kuat akan
barang-barang kapital.
c)
Perkembangan sebagai proses yang gradual
d)
Perkembangan sebagai proses yang harmonis dan
kumulatif
e)
Optimis terhadap perkembangan ekonomi
f)
Aspek internasional perkembangan ekonomi
Suatu negara dapat menalami
lima tingkat perkembangan ekonomi:
Mula-mula negara meminjam
kapital atau impor kapital, disebut sebagai debitur yang kurang mapan (immature-debtor).
Negara peminjam menghasilkan
dengan kapital pinjaman tadi, membayar devidn dan bunga atas pinjaman.
Setelah penghasilan nasional
negara meningkat terus, maka sebagian lagi dipinjamkan ke negara lain yang
menbutuhkan. Namun deviden dan bunga yang dibayar lebih dari deviden dan bunga
yang diterima negara yang diberi pinjaman. Negara ini tingkat debiturnya sudah
mapan (mature-deptor).
Dengan demikian negara
mendapat surplus sehingga utangyna sendiri sudah semakin sedikit dan piutangnya
semakin besar. Negara ini pada tingkat kreditur yang belum mapan (immature-credior).
Akhirnya negara tersebut hanya
menerima deviden dan bunga dari negara lain saja. Negara ini tingkat
krediturnya sudah mapan (mature-creditor).
D. Teori schumpeter
Jalannya perkembangan ekonomi
Perkembangan ekonomi bukan
merupakan proses yang harmonis atau gradual, tetapi merupakan perubahan yang
spontan dan terputus-putus (discontinuous), yaitu gangguan-gangguan
terhadap keseimbangan yang telah ada. Perkembangan ekonomi disebabkan oleh
adanya perubahan-perubahan terutama dalam lapangan industri dan perdagangan.
Berproduksi berarti mengkombinasikan bahan-bahan dan tenaga yang ada atau yang
dapat dicapai menghasilkan barang dengan metode lain (inovasi). Inovasi dapat
berbentuk lima hal yaiu:
a)
Mengemukakan atau mengenalkan barang-barang baru, atau
barang-barang yang berkualitas baru yang belum dikenal oleh konsumen
b)
Mengenalkan suatu metode produksi yang baru
c)
Penemuan sumber-sumber ekonomi baru
d)
Menjalankan organisasi baru dalam industri
Adanya kemungkinan inovasi
perlu, tetapi belum cukup mendorong perkembangan ekonomi. Maka untuk adanya
perkembangan ekonomi masih diperlukan pelaksanaan inovasi-inovasi yang dalam
hal ini dilakukan oleh wiraswasta. Neo-klasik menekankan penggunaan tabungan
untuk investasi. Sebaliknya menurut Schumpeter, perkembangan-perkembangan
selanjutnya tidak bersifat gradual, tetapi mengandung ketidakpastian dan resiko
yang besar, sehingga tidak dapat diperhitungjan dulu dan akan timbul keraguan
dalam mengembangkan usahanya. Menurut Schumpeter motif-moif wiraswasta untuk
menaikan keuntungan atau standar hidup untuk dapat menang dalam persaingan dan
memperoleh kedudukan monopoli. Kunci teori Schumpeter ialah untuk perkembangan
ekonomi faktor yang terpenting adalah wiraswasta (enterpreneur).
Ekonomi Pembangunan
4/
5
Oleh
Septian Arino
1 komentar:
Top 20 Best Casinos in Las Vegas, NV | Mapyro
ReplyMapyro 밀양 출장마사지 is an online gambling site that has more 구미 출장샵 than 1,000 slots and table games. It is 충청남도 출장안마 owned by the 영천 출장샵 Las Vegas Gaming Board and operated by 하남 출장샵 the