Saturday, November 15, 2014

Ekonomi Pembangunan


A.    Aliran Klasik
Aliran klasik muncul pada akhir abad ke-18 dan permulaan abad ke 19 yaitu dimasa revolusi industri yang merupakan awal bagi adanya perkembangan ekonomi. Pada waktu itu aliran ekonomi yang sedang berkembang adalah sistem liberal dan menurut aliran klasik ekonomi liberal itu disebabkan oleh adanya kemajuan dalam bidang teknologi dan peningkatan jumlah penduduk. Kemajuan teknologi tergantung pada pertumbuhan kapital.
Kecepatan pertumbuhan kapital tergantung pada tinggi rendahnya tingkat keuntungan, sedangkan tingkat keuntungan ini tergantantung pada sumber daya alam. Aliran klasik juga mengalami perkembangan dari beberapa pengamat aliran klasik, diantaranya Adam Smith, David Ricardo, dan Thomas Robert Malthus.


1.      Adam Smith
Menurut Adam Smith, untuk berlakunya perkembangan ekonomi diperlukan adanya spesialisasi atau pembagian kerja. Pembagian kerja didasari oleh akumulasi capital yang  berasal dari dana tabungan dan luas pasar. Luas pasar disni berfungsi untuk menampung hasil produksi sehingga dapat  menembus perdagangan internasional. Perrtumbuhan itu mulai maka ia akan bersifat kumulatif artinya bila ada pasar yang dan ada akumulasi kapital, pembagian kerja akan terjadi dan akan menaikan tingkat produktivitas tenaga kerja.
Menurut Smith, spesialisasi yang semakin besar membutuhkan pasar yang semakin luas dan dorongn untuk membua6t alat-alat baru makin bertambah. Dilain pihak naiknya produktifitas akan menyebabkan upah naik dan ada akumulasi kapital. Tetapi karena SDA terbatas adanya, maka keuntungan akan menurun karena berlakunya hukum penambahan hasil yang semakin berkurang. Pada tingkat inilah perkembangan mengalami kemacetan.

2.      David Ricardo
Menurut David Ricardo di dalam masyarakat ekonomi ada tiga golongan masyarakat yaitu golongan capital, golongan buruh, dan golongan tuan tanah. Golongan kapital adalah golongan yang memimpin produksi dan memegang peranan yang penting karena mereka selalu mencari keuntungan dan menginvestasikan kembali pendapatannya dalam bentuk akumulasi kapital yang mengakibatkan naiknya pendapatan nasional. Golongan buruh merupakan golongan yang terbesar dalam masyarakat, namun sangat tergantung pada capital.  Golongan tuan tanah merupakan golongan yang memikirkan sewa saja dari golongan kapital atas areal tanah yang disewakan. David Ricardo mengatakan bahwa bila jumlah penduduk bertambah terus dan akumulasi kapital terus menerus terjadi, maka tanah yang subur menjadi kurang jumlahnya atau semakin langka adanya. Akibatnya berlaku pula hukum tambahan hasil yang semakin berkurang. Disamping itu juga ada persaingan diantara kapitalis-kapitalis itu sendiri dalam mengolah tanah yang semakin kur4ang kesuburannyadan akibatnya keuntungan mereka semakin menurun hingga pada tingkat keuntungan yang normal saja.

3.      Thomas Robert Malthus
 Menurut Thomas Robert Malthus tambahan permintaan tergantung kepada kenaikan jumlah penduduk yang terus menerus. Namun, hal itu juga perlu diikuti oleh perkembangan unsur lain seperti turunnya biaya produksi dan kenaikan jumlah capital. Apabila jumlah produksi bertambah maka secara otomatis permintaan akan ikut bertambah pula karena pada hakekatnya kebutuhan manusia tidak terbatas.
Jadi kenaikan jumlah penduduk saja bukan merupakan pendorong kemajuan ekonomi bilamana tidak membawa kenaikan permintaan efektif. Lagipula perkembangan penduduk meskipun menambah permintaan efektif, belum tentu membawa perkembangan ekonomi.
Malthus juga menganggap bahwa tabungan bisa saja menjadi pendorong bagi perkembangan ekonomi, yaitu sebagai sumber kapital. Tetapi tabungan juga bisa menghambat karena memperkecil permintaan efektif.

B.     Teori Karl Marx ( Pertumbuhan dan Kehancuran )
1)      Sejarah Perkembangan Masyarakat
Karl Marx Mengemukakan teorinya berdasarkan atas sejarah perkembangan masyarakat. Perkembangan masyarakat tersebut berlangsung dalam lima tahap yaitu:
a)      Masyarakat Komunal Primitif (primitive communal)
Dalam tahap ini msyarakat masih menggunakan alat-alat produksi sederhana yang merupakan milik kumunal. Tidak ada surplus produksi di atas konsumsi karena orang membuat sendiri barang-barang atas kebutuhannya sendiri.
b)     Masyarakat Perbudakan (slavery)
Dasar terbentuknya adalah adanya hubungan antar pemilik factor produksi dan orang-orang yang hanya bekerja untuk mereka. Para budak diberi upah sangat minim Mulai ada spesialisasi  untuk bidang pertanian, kerajinan tangan dsb. Karena murahnya harga buruh maka minat pemilik factor produksi untuk memperbaiki alat-alat yang dimilikinya rendah.  Buruh makin lama sadar dengan kesewenang-wenangan yang dialaminya sehingga menimbulkan perselisihan antara dua kelompok tersebut.
c)      Masyarakat Feodal
Karena adanya pertentangan dalam masyarakat maka berakhirlah system perbudakan dan terbentuklah suatu masyarakat baru yang mana kaum bangsawan memiliki factor produksi utama yaitu tanah.
d)     Masyarakat Kapitalis
Pada masa ini, hubungan produksinya didasarkan pada pemilikan individu masing-masing kapitalis terhadap alat-alat produksi. Kelas kapitalis mempekerjakan buruh . Keuntungan kapitalis membesar yang memungkinkan berkembangnya alat-alat produksi. Perubahan alat yang mengubah cara produksi selanjutnya menyebabkan perubahan kehidupan ekonomi masyarakat. Perbedaan kepentingan antara kaum kapitalis dan buruh semakin meningkat dan mengakibatkan perjuangan kelas.
e)      Masyarakat Sosialis
Dalam system sosialis, kepemilikan alat produksi didasarkan atas hak milik sosial. Hubungan produksi merupakan hubungan kerjasama dan saling membantu diantara buruh yang bebas unsur eksploitasi. Tidak ada lagi kelas-kelas dalam masyarakat.

2)      Runtuhnya Sistem Kapitalis
Marx mengatakan bahwa bukan kesadaran manusia yang menentikan keadaan, tetapi sebaliknya keadaanlah ( maksudnya kesadaran ekonomi ) yang menentukan kesadaran manusia.Mengenai perkembangna system kapitalis, Marx bersifat pesimis, karena kapitalisme tidak saja akan mengalami stagnasi tetapi juga akan mengalami keruntuhan yang disebabkan oleh perkembangan kapitalisme itu sendiri. Marx mendasarkan hal tersebut berdasarkan hokum gerak, yaitu :
a.      Konsentrasi
 Dikarenakan Kapitalis menganut persaingan bebas, maka hanya perusaan-perusahaan kuat yang akan bertahan dan perusahaan kecil akan bangkrut. Sehingga yang tinggal hanya perusahaan besar saja. Hal ini terjadi karena perusahaan yang satu bergabung dengan prusahaan lain supaya tidak bangkrut. Dengan demikian terjadilah pemusatan-pemusatan perusahaan menjadi  prusahaan-perusahaan besar yang pasti jumlahnya semakin sedikit.
b.      Akumulasi
perusahaan-perusahaan yang telah menggabung akan bertambah besar jumlahnya karena sedikit banyak perusahaan yang sudah besar itu memiliki kedudukan monopoli, sehingga kekayaannya semakin menumpuk (berakumulasi). Perbedaan antara yang kaya dan yang miskin semakin besar dan nyata.
c.       Kesengsaraan
Adanya persaingan berarti perusahaan kecil menjadi bubar dan mereka menggabungkan diri pada para buruh. Buruh semakin banyak jumlahnya dan semakin kuat pula. Karena pebawaran buruh semakin banyak, maka upah dapat ditekan dan mereka masih dapat didesak oleh kaum kapitalis. Akibatnya kemelaratan menjadi semakin meluas.
d.      Krisis
Akibat hal di atas daya beli masyarakat terus merosot yang mengakibatkan over produksi, harga barang merosot, produksi ditahan, banyak pabrik yang ditutup sehingga terjadilah krisis.

C.    Aliran Neo-Klasik
Aliran neo-klasik mempelajari tingkat bunga yaitu harga modal yang menghubungkan nilai pad saat ini dan saat yang akan datang. Pendapat neo-klasik mengenai perkembangan ekonomi dapat diikhtisarkan sebagai berikut:
a)      Adanya akumulasi capital merupakan faktor penting dalam perkembangan ekonomi
b)      daripada penghematan kapital (capital saving). Jadi kemajuan-kemajuan teknik akan menciptakan permintaan yang kuat akan barang-barang kapital.
c)      Perkembangan sebagai proses yang gradual
d)     Perkembangan sebagai proses yang harmonis dan kumulatif
e)      Optimis terhadap perkembangan ekonomi
f)       Aspek internasional perkembangan ekonomi
Suatu negara dapat menalami lima tingkat perkembangan ekonomi:
Mula-mula negara meminjam kapital atau impor kapital, disebut sebagai debitur yang kurang mapan (immature-debtor).
Negara peminjam menghasilkan dengan kapital pinjaman tadi, membayar devidn dan bunga atas pinjaman.
Setelah penghasilan nasional negara meningkat terus, maka sebagian lagi dipinjamkan ke negara lain yang menbutuhkan. Namun deviden dan bunga yang dibayar lebih dari deviden dan bunga yang diterima negara yang diberi pinjaman. Negara ini tingkat debiturnya sudah mapan (mature-deptor).
Dengan demikian negara mendapat surplus sehingga utangyna sendiri sudah semakin sedikit dan piutangnya semakin besar. Negara ini pada tingkat kreditur yang belum mapan (immature-credior).
Akhirnya negara tersebut hanya menerima deviden dan bunga dari negara lain saja. Negara ini tingkat krediturnya sudah mapan (mature-creditor).

D.    Teori schumpeter
Jalannya perkembangan ekonomi
Perkembangan ekonomi bukan merupakan proses yang harmonis atau gradual, tetapi merupakan perubahan yang spontan dan terputus-putus (discontinuous), yaitu gangguan-gangguan terhadap keseimbangan yang telah ada. Perkembangan ekonomi disebabkan oleh adanya perubahan-perubahan terutama dalam lapangan industri dan perdagangan. Berproduksi berarti mengkombinasikan bahan-bahan dan tenaga yang ada atau yang dapat dicapai menghasilkan barang dengan metode lain (inovasi). Inovasi dapat berbentuk lima hal yaiu:
a)      Mengemukakan atau mengenalkan barang-barang baru, atau barang-barang yang berkualitas baru yang belum dikenal oleh konsumen
b)      Mengenalkan suatu metode produksi yang baru
c)      Penemuan sumber-sumber ekonomi baru
d)     Menjalankan organisasi baru dalam industri
Adanya kemungkinan inovasi perlu, tetapi belum cukup mendorong perkembangan ekonomi. Maka untuk adanya perkembangan ekonomi masih diperlukan pelaksanaan inovasi-inovasi yang dalam hal ini dilakukan oleh wiraswasta. Neo-klasik menekankan penggunaan tabungan untuk investasi. Sebaliknya menurut Schumpeter, perkembangan-perkembangan selanjutnya tidak bersifat gradual, tetapi mengandung ketidakpastian dan resiko yang besar, sehingga tidak dapat diperhitungjan dulu dan akan timbul keraguan dalam mengembangkan usahanya. Menurut Schumpeter motif-moif wiraswasta untuk menaikan keuntungan atau standar hidup untuk dapat menang dalam persaingan dan memperoleh kedudukan monopoli. Kunci teori Schumpeter ialah untuk perkembangan ekonomi faktor yang terpenting adalah wiraswasta (enterpreneur).

Artikel Terkait

Ekonomi Pembangunan
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email

1 komentar:

March 4, 2022 at 12:23 AM delete

Top 20 Best Casinos in Las Vegas, NV | Mapyro
Mapyro 밀양 출장마사지 is an online gambling site that has more 구미 출장샵 than 1,000 slots and table games. It is 충청남도 출장안마 owned by the 영천 출장샵 Las Vegas Gaming Board and operated by 하남 출장샵 the

Reply
avatar